Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi
Psikologi Sekolah merupakan salah satu dari
Psikologi Pendidikan. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang
mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,
sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mindset anak.
Perbedaan Psikologi Sekolah dengan Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah cabang dari
bidang psikologi dimana ada dasar-dasar belajar , berpikir dan aspek-aspek lain
yang diterapkan untuk meningkatkan pendidikan. Psikolog Sekolah merupakan
profesi dengan area kerja yang lebih sempit jika dibandingkan dengan Psikolog
Pendidikan.
Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah
dikatakan tidak memiliki banyak perbedaan fungsi dan persiapan pendidikan.
Peran Psikolog Sekolah lebih ditekankan sebagai ahli psikologi sekolah (school
psychologist), ahli psikologi masyarakat (community psychologist), dan sebagai
guru bidang studi Psikologi Pendidikan.
Terdapat penekanan fungsi peran psikolog sekolah
pada tercapainya tujuan pendidikan di sekolah itu sendiri. melakukan diagnostik
dalam arti luas, pelaksanaan tes; melakukan wawancara dengan siswa,guru,
orangtua dan orang lain yang terlibat dan mempengaruhi pendidikan siswa;
observasi dilingkungan sekolah; serta mempelajari data kumulatif prestasi
belajar siswa.
Dan bila Psikolog Sekolah adalah ahli yang
menerapkan profesi psikologi di sekolah, maka Psikolog Pendidikan kebanyakan
bekerja di fakultas dalam lingkungan universitas atau dilembaga penelitian
seperti balitbang dan lembaga pendidikan dan latihan (Diklat). Dan lebih
berfokus kepada riset pendidikan dan pengembangan metode belajar yang
meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.
Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan
Sekolah adalah tempat transfer ilmu pengetahuan
dan budaya (peradaban). Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk
memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam
zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya.
Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang
masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga
terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung
makna bahwa lembaga pendidikan ( sekolah ) sebagai tempat pembelajaran manusia
memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat).
Sebagai agen perubahan lembaga pendidikan ( sekolah ) berfungsi
sebagai alat:
1.
Pengembangan pribadi
2.
Pengembangan warga
3.
Pengembangan Budaya
4.
Pengembangan bangsa
Metode Dalam Sistem Pengajaran
Metode yang dapat digunakan
untuk sistem pengajaran sekolah
1.
Metode ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000).
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis
untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir
perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.
2.
Diskusi
Muhibbin Syah (2000),
mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama
(socialized recitation). Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat
“penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan
menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.
Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama
terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
3.
Penugasan
Metode resitasi adalah metode
penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukankegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan
pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas
adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada
siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat
kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar,
perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
4.
Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu
metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid
menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan
murid itu (Soetomo, 1993 : 150)
Metode tanya jawab
merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab
terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru
(Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107). Metode ini dipandang lebih baik dari pada
metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode
ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses
pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau
mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh
siswa.
Permasalahan Yang Terjadi di Sekolah Serta Solusi Pemecahannya
·
Keterlambatan siswa
Solusinya, siswa
diberi nasehat dan peringatan dan diajarkan bagaimana memanajemen waktu agar
tidak terlambat lagi, atau bahkan diberi hukuman sewajarnya.
·
Perkelahian antarsiswa
Solusinya, siswa
diajak untuk melakukan mediasi dengan guru untuk mendapat jalan keluar dari
permasalahannya.
·
Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran yang diajarkan.
Solusinya, guru
mencari metode pengajaran yang baru agar siswa tertarik / tidak bosan.