A. Mengeksplorasi Motivasi
Motivasi adalah proses
yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi
adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Perspektif Tentang Motivasi
a. Perspektif
Behavioral : Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam
menentukan motivasi murid.
b. Perspektif
Humanistis : Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian,
kebebasan untuk memilih nasib mereka.
c. Perspektif
Kognitif : Menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan, dan
monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
d. Perspektif
Sosial, Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk
menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang
tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
B. Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
a. Motivasi Ekstrinsik
adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain, biasanya
dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.
b. Motivasi Intrinsik
adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri.
C. Proses Kognitif Lainnya
·
Atribusi
Teori atribusi menyatakan bahwa dalam
usaha mereka dalam memahami perilaku atau kinerjanya sendiri, orang-orang
termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya. Atribusi adalah
sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil.
Motivasi untuk menguasai. Anak dengan
orientasi untuk menguasai akan fokus pada tugas daripada terhadap kemampuan
mereka, punya sikap positif, dan menciptakan strategi berorientasi solusi yang
meningkatkan kinerja mereka.
·
Self –efficacy
Merupakan keyakinan bahwa seseorang bisa
menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.
·
Penentuan Tujuan, Perencanaan, dan Monitoring Diri
D. Kecemasan dan Prestasi
Kecemasan adalah perasaan takut dan kegundahan yang
tidak jelas dan tidak menyenangkan. Tingkat kecemasan yang tinggi dan konstan
bisa mengganggu kemampuan mereka untuk meraih prestasi.
E. Ekspektasi Guru
Guru seringkali punya ekspektasi lebih positif untuk
murid berkemampuan tinggi daripada murid berkemampuan rendah. Ekspektasi ini
kemungkinan akan memengaruhi sikap dan perilaku murid terhadap guru.
F. Motivasi, Hubungan dan Konteks Sosiokultural
a. Motif
sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan
dunia sosial.
b. Hubungan
social. Terdiri dari orangtua (karakteristik demografis, praktik pengasuhan
anak, provisi pengalaman spesifik di rumah), teman sebaya, guru.
G. Murid Berprestasi Rendah Dan Sulit Didekati
-
Murid yang Tidak
Bersemangat
Mencakup
: murid berprestasi rendah dengan kemampuan rendah yang kesulitan untuk
mengikuti pelajaran dan punya ekspektasi prestasi yang rendah, murid dengan
sindrom kegagalan, murid yang terobsesi untuk melindungi harga dirinya dngan
menghindari kegagalan
Referensi
Santrock, John W. (2004). Psikologi
Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
0 comments:
Post a Comment