Sunday 2 April 2017

Motivasi, Pengajaran, dan Pembelajaran

A. Mengeksplorasi Motivasi
Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Perspektif Tentang Motivasi
a.       Perspektif Behavioral : Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.
b.      Perspektif Humanistis : Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka.
c.       Perspektif Kognitif : Menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan, dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
d.      Perspektif Sosial, Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.

B. Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
a.       Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain, biasanya dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.

b.      Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri.

C. Proses Kognitif Lainnya
·         Atribusi
Teori atribusi menyatakan bahwa dalam usaha mereka dalam memahami perilaku atau kinerjanya sendiri, orang-orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasarinya. Atribusi adalah sebab-sebab yang dianggap menimbulkan hasil.
Motivasi untuk menguasai. Anak dengan orientasi untuk menguasai akan fokus pada tugas daripada terhadap kemampuan mereka, punya sikap positif, dan menciptakan strategi berorientasi solusi yang meningkatkan kinerja mereka.
·         Self –efficacy
Merupakan keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.
·         Penentuan Tujuan, Perencanaan, dan Monitoring Diri

D. Kecemasan dan Prestasi
Kecemasan adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Tingkat kecemasan yang tinggi dan konstan bisa mengganggu kemampuan mereka untuk meraih prestasi.

E. Ekspektasi Guru
Guru seringkali punya ekspektasi lebih positif untuk murid berkemampuan tinggi daripada murid berkemampuan rendah. Ekspektasi ini kemungkinan akan memengaruhi sikap dan perilaku murid terhadap guru.

F. Motivasi, Hubungan dan Konteks Sosiokultural
a.       Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.
b.      Hubungan social. Terdiri dari orangtua (karakteristik demografis, praktik pengasuhan anak, provisi pengalaman spesifik di rumah), teman sebaya, guru.

G. Murid Berprestasi Rendah Dan Sulit Didekati
-          Murid yang Tidak Bersemangat
Mencakup : murid berprestasi rendah dengan kemampuan rendah yang kesulitan untuk mengikuti pelajaran dan punya ekspektasi prestasi yang rendah, murid dengan sindrom kegagalan, murid yang terobsesi untuk melindungi harga dirinya dngan menghindari kegagalan


Referensi

Santrock, John W. (2004). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

0 comments:

Post a Comment