Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara
Efektif
Manajemen
kelas yang baik akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles,
2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Para pakar dalam bidang manajemen
kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik dalam
mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian
aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan baru memfokuskan
pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata
diri (kennedy, dkk., 2001). Manajemn kelas yang mengorientasikan murid pada
sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid
dalam pembelajaran aktif, pemikiran, dan konstruksi pengetahuan social.tren
baru dalam manajemn kelas lebih menekankan pada pembimbingan murid
untuk lebih mau berdisiplin diri dan tidak terlalu menekankan pada control
eksternal pada diri murid (Freiberg, 1999). Secara hitoris dalam manajemen
kelas guru dianggap sebagai pegatur. Dalam tren yang lebih menekankan pada
pelajar, guru lebih dianggap sebagai pemandu, coordinator dan fasilitator.
Model pembelajaran yang baru bukan mengarah pada model yang permisif. Penekanan
pada perhatian dan regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab
atas apa yang terjadi di kelas (emmer & Stough, 2001).
Saat
anda mengkaji berbagai aspek manajeman kelas, camkanlah arti penting dari
musyawarah dan kerja sama dengan anggota staf yang lain dalam isu manajeman
kelas (Evetson & Harris, 1999). Juga sadari bahwa kelas anda adalah bagian
dari konteks kultur sekolah yang lebih luas, dan bahwa dalam area seperti itu
kebijakan disiplin dan manajemen konflik anda harus mencerminkan dan konsisten
dengan kebijakan sekolah dan guru yang lain.
Isu Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah
Kelas
SD dan SMP/SMA mengandung banyak isu manajemen yang mirip pada semua level
pendidikan, manajer kelas yang baik mendesain lingkungan yang positif untuk
pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama,
mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yang
baik.
Akan
tetapi, prinsip manajeman kelas yang baik terkadang diaplikasikan secara
berbeda disekolah dasar dan menengah karena perbedaan strukturnya. Di banyak
SD, guru harus menghadapi 20 sampai 25 murid selama seharian. Di SMP dan SMA,
guru menghadapi lima tau enam kelompok terdiri dari 20 sampai 25 murid selama
50 menit satu hari. Dibandingkan dengan sekolah menengah, murid SD menghabiskan
lebih banyak waktu dengan murid yang sama dikelas kecil, dan berinteraksi
dengan orang yang selama seharian sehingga bisa menimbulkan kebosanan dan
problem lain. Akan tetapi, dengan 100 sampai 150 murid, guru disekolah menengah
atas menghabiskan lebih sedikit waktu dengan murid di kelas, akan lebih sulit
bagi mereka untuk membangun hubungan personal dengan murid. Dan guru sekolah
menengah harus bergerak cepat dan mengelola waktu dengan efektif karena periode
kelasnya pendek.
Dibandingkan
di SD, problem sekolah menengah dapat lebih lama dan dalam karenanyalebih sulit
untuk dimodifikasi. Juga, problem disiplin di sekolah menengah biasanya lebih
berat, murid lebih mungkin membangkang pada aturan dan bahkan bertindak
bebahaya. Karena kebanyakan murid sekolah menengah punya keterampilan penalaran
yang lebih maju dibandingkan murid SD. Mereka munkin menginginkan penjelasan
yang lebih logis dan masuk akal tentangauran dan disiplin yang diberlakukan.
Dan juga disekolah menengah, sosialisasi perbedaan –perbedaan antara sekolah
dasar dan menengah ini saat kita membahas cara mengelola kelas secara efektif.
Seperti yang akan kita lihat nanti, baik di level sekolah dasar maupun
menengah, kelas bisa jadi dapat, kompleks, dan kacau.
Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi
Kacau
Dalam
menganalisa lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan enam
karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya :
-
Kelas adalah muitidimendional
-
Aktivitas terjadi secara simultan
-
Hal-hal terjadi ecara cepat
-
Kejadian sering kali tidak dapat
diprediksi
-
Hanya ada sedikit privasi
-
Kelas punya sejarah
Memulai dengan Benar
Salah
satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan
minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Anda harus
menggunakan masa- masa ini untuk menyampaikan aturan dan prosedur yang anda
gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinyam dan
mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran.
Referensi:
Santrock, W.
John.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group
0 comments:
Post a Comment