Friday 30 June 2017

Mengelola Kelas

Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif
            Manajemen kelas yang baik akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Para pakar dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik dalam mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri (kennedy, dkk., 2001). Manajemn kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran aktif, pemikiran, dan konstruksi pengetahuan social.tren baru dalam manajemn kelas lebih menekankan pada pembimbingan  murid untuk lebih mau berdisiplin diri dan tidak terlalu menekankan pada control eksternal pada diri murid (Freiberg, 1999). Secara hitoris dalam manajemen kelas guru dianggap sebagai pegatur. Dalam tren yang lebih menekankan pada pelajar, guru lebih dianggap sebagai pemandu, coordinator dan fasilitator. Model pembelajaran yang baru bukan mengarah pada model yang permisif. Penekanan pada perhatian dan regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kelas (emmer & Stough, 2001).
            Saat anda mengkaji berbagai aspek manajeman kelas, camkanlah arti penting dari musyawarah dan kerja sama dengan anggota staf yang lain dalam isu manajeman kelas (Evetson & Harris, 1999). Juga sadari bahwa kelas anda adalah bagian dari konteks kultur sekolah yang lebih luas, dan bahwa dalam area seperti itu kebijakan disiplin dan manajemen konflik anda harus mencerminkan dan konsisten dengan kebijakan sekolah dan guru yang lain.

Isu Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
            Kelas SD dan SMP/SMA mengandung banyak isu manajemen yang mirip pada semua level pendidikan, manajer kelas yang baik mendesain lingkungan yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama, mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yang baik.
            Akan tetapi, prinsip manajeman kelas yang baik terkadang diaplikasikan secara berbeda disekolah dasar dan menengah karena perbedaan strukturnya. Di banyak SD, guru harus menghadapi 20 sampai 25 murid selama seharian. Di SMP dan SMA, guru menghadapi lima tau enam kelompok terdiri dari 20 sampai 25 murid selama 50 menit satu hari. Dibandingkan dengan sekolah menengah, murid SD menghabiskan lebih banyak waktu dengan murid yang sama dikelas kecil, dan berinteraksi dengan orang yang selama seharian sehingga bisa menimbulkan kebosanan dan problem lain. Akan tetapi, dengan 100 sampai 150 murid, guru disekolah menengah atas menghabiskan lebih sedikit waktu dengan murid di kelas, akan lebih sulit bagi mereka untuk membangun hubungan personal dengan murid. Dan guru sekolah menengah harus bergerak cepat dan mengelola waktu dengan efektif karena periode kelasnya pendek.
            Dibandingkan di SD, problem sekolah menengah dapat lebih lama dan dalam karenanyalebih sulit untuk dimodifikasi. Juga, problem disiplin di sekolah menengah biasanya lebih berat, murid lebih mungkin membangkang pada aturan dan bahkan bertindak bebahaya. Karena kebanyakan murid sekolah menengah punya keterampilan penalaran yang lebih maju dibandingkan murid SD. Mereka munkin menginginkan penjelasan yang lebih logis dan masuk akal tentangauran dan disiplin yang diberlakukan. Dan juga disekolah menengah, sosialisasi perbedaan –perbedaan antara sekolah dasar dan menengah ini saat kita membahas cara mengelola kelas secara efektif. Seperti yang akan kita lihat nanti, baik di level sekolah dasar maupun menengah, kelas bisa jadi dapat, kompleks, dan kacau.

Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau
            Dalam menganalisa lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya :
-          Kelas adalah muitidimendional
-          Aktivitas terjadi secara simultan
-          Hal-hal terjadi ecara cepat
-          Kejadian sering kali tidak dapat diprediksi
-          Hanya ada sedikit privasi
-          Kelas punya sejarah

Memulai dengan Benar
            Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Anda harus menggunakan masa- masa ini untuk menyampaikan aturan dan prosedur yang anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinyam dan mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran.


Referensi:
Santrock, W. John.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group


0 comments:

Post a Comment